Jumat, 24 Oktober 2008

“MAKE A SWEET WORK LIVING”



Membuat lingkungan kerja jadi menyenangkan? Kenapa tidak? Saya ingin sedikit berbagi pengalaman kami ketika membangun suasana kerja yang manis di Lembaga Kemahasiswaan Kampus. Kami menyebutnya dengan “Having Fun With 4S”.

Apa itu 4S?


  1. SOLID

Berarti mencoba membangun sebuah tim yang solid dalam sebuah keberagaman yang harmonis. Mencoba untuk memahami, bukan ingin dipahami. Mencoba untuk mengerti, bukan ingin dimengerti. Mencoba untuk mendengarkan, bukan ingin didengarkan. Mencoba memperlakukan rekan kerja kita seperti bagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain. Membuat kerangka berpikir bahwa pekerjaan kita adalah saling terkait seperti sebuah komponen elektronik yang saling berkaitan. Kelalaian dalam pekerjaan kita akan menghambat pekerjaan rekan kerja kita, dan sebaliknya kesuksesan dalam pekerjaan kita akan mempermudah pekerjaan rekan kerja kita. Menganggap bahwa semua pekerjaan adalah penting bagi kinerja perusahaan. Tidak menganggap remeh pekerjaan orang lain dan tidak menganggap pekerjaan kita adalah yang paling penting. Siap menopang ketika dibawah dan siap melompat ketika diatas.

  1. STRUGGLE

Berarti bekerja keras dengan penuh semangat dengan hasrat untuk terus berprestasi dan gairah untuk selalu ber-inovasi. Seperti teori Hierarki Kebutuhan Manusia menurut Maslow bahwa manusia modern akan selalu mengejar kepuasan untuk aktualisasi diri setelah terpenuhinya kebutuhan fisiologis, rasa aman, afektif dan penghargaan sosial, maka sebagai manusia modern seharusnya tertanam dalam diri kita bahwa selain untuk beribadah, kita bekerja adalah untuk memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar kita. Allah memerintahkan untuk tetap menanam benih yang kita miliki walaupun kita tahu bahwa kita tidak akan ikut menikmati buah dari benih yang kita tanam, tapi orang lainlah yang akan merasakan manfaatnya. Dan Allah menjanjikan buah yang jauh lebih manis dan lezat sebagai balasannya kelak.

  1. SERVICES

Berarti mengutamakan pelayanan prima baik bagi customer external maupun customer internal. Disela-sela tugas kita tidak ada salahnya kita melayani kebutuhan rekan kerja kita, karena apabila seseorang memudahkan urusan orang lain, maka Allah akan memudahkan segala urusannya. Sebuah bantuan kecil kita terhadap rekan kerja kita akan berpengaruh besar terhadap kinerja perusahaan.

  1. SMILE

Berarti selalu menyebarkan senyum untuk orang-orang disekitar kita. Senyum 2cm kekiri dan 2cm kekanan. Selalu tersenyum se-padat apapun pekerjaan kita dan selalu tersenyum seberat apapun masalah yang kita rasakan. Sebuah senyum kecil dapat menyejukkan suasana kerja walaupun pekerjaan menumpuk. Jangan pernah tampakkan wajah cemberut pada rekan kerja kita, bayangkanlah bila kita menjadi mereka, seperti apa suasana hati mereka saat pekerjan berat menumpuk, kita tambah lagi beban mereka dengan wajah cemberut kita yang memperburuk suasana kerja. Sebuah senyum kecil dapat meningkatkan produksi miliaran rupiah dan sebaliknya sebuah senyum kecut akan dapat menurunkan produksi miliaran rupiah. Selain senyuman, yang tidak kalah pentingnya adalah se-ramah apa kita menjawab telepon. Kata-kata pedas dan tidak ramah dapat mematahkan semangat kerja rekan-rekan kerja kita. So.. tetaplah bersemangat dan selalu tersenyum, ingatlah orang yang selalu tersenyum pasti akan terlihat lebih muda daripada orang yang selalu cemberut.

Ini hanyalah sebuah cara sederhana bagaimana kita coba mewarnai dan lebih memaknai suasana kerja kita, selamat menikmati manisnya lingkungan kerja kita!!!!

KEEP SOLID, STRUGGLE, SERVICES & SMILE !!!!

THE ART OF JOB DELEGATION ( SENI MEMERINTAH )

Ada 3 orang ayah yang ingin membuat sebuah pesta ikan bakar bersama keluarganya. Masing-masing dari mereka memiliki seorang anak laki-laki berumur 12 tahun. Ayah pertama berkata kepada anaknya : “Nak, kau masih teramat kecil untuk pergi mencari ikan, biarlah ayah yang akan mencarinya, kau tunggu ayah dirumah saja!”. Sedangkan ayah kedua berkata kepada anaknya : “Nak, pergilah mencari ikan untuk kita bakar nanti malam!” setelah beberapa jam kemudian sang anak kembali dengan membawa 3 ekor ikan gurame dan menyerahkannya kepada ayahnya. Kata sang ayah : “Kita tidak akan membakar ikan gurame,nak..masih ada waktu cobalah kau cari lagi!”. Kemudian sang anak kembali lagi ke sungai untuk mencari ikan, setelah beberapa jam dia kembali dengan membawa ikan lele, tapi ayahnya kembali meminta sang anak untuk kembali ke sungai dan mengatakan bahwa ikan yang harus dicari adalah ikan mas. Bagaimana dengan ayah ketiga? Ayah ketiga berkata kepada anaknya : “Nak, kau sudah cukup besar untuk berperan dalam keluarga kita, untuk persiapan pesta nanti malam biarlah ayah yang mengurus persiapan di rumah, ayah menganggap kau sudah mampu untuk bertanggung jawab terhadap keluarga, ayah berpikir kau mampu memenuhi harapan kami untuk mencarikan ikan untuk kita bakar nanti malam, carilah ikan mas di sungai dekat perbatasan kampung kita yang akan kita buat ikan bakar nanti malam, kami menunggumu disini sambil mempersiapkan semua, kembalilah sebelum senja, 3 ekor ikan mas ukuran 2 kg ayah pikir cukup untuk kita makan nanti malam, bawalah peralatan ayah yang kau butuhkan, ayah memiliki alat pancing, tombak dan jaring, silahkan kau pilih mana yang kau suka”. Bagaimana menurut anda ? Pada prinsipnya ketiga orang ayah tadi sedang mendelegasikan tugas kepada anaknya, masing-masing memiliki gaya tersendiri, menurut anda mana yang paling disukai anaknya? Mendelegasikan tugas adalah sebuah seni, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memainkan seni ini menjadi sesuatu yang indah :

1. Emphaty

Empati dalam mendelegasikan tugas termasuk unsur penting dalam seni ini. Empati berarti memandang & merasakan suatu hal dari sisi orang lain, dalam hal ini adalah dari sisi orang yang kita perintahkan. Mungkin terdengar menarik ketika kita melihat ayah ketiga mengatakan : “Ayah berpikir kau mampu memenuhi harapan kami untuk mencarikan ikan untuk kita bakar nanti malam”. Kelihatannya sederhana tapi berpengaruh psikologis terhadap sang anak bahwa keberadaannya dibutuhkan dan hasil kerjanya ditunggu banyak orang, inilah yang disebut memerintah tanpa membuat yang diperintah merasa diperintah, atau mengerjakan sesuatu dengan menggunakan tangan & fikiran orang lain. Dalam permainan Outbound kita mengenal games “Blinded Walk”, dari games itu kita dapat melihat sejauh mana empati yang kita miliki saat kita memerintahkan rekan kita untuk berjalan dalam keadaan mata tertutup. Yang memberi perintah harus membayangkan seperti yang dirasakan oleh orang yang diberi perintah saat matanya ditutup. Begitulah juga dalam pekerjaan kita, cobalah sesekali memandang dari sisi orang lain, karena yang kita fahami & kita rasakan tidak selalu sama dengan yang orang lain fahami & rasakan.

2. Clear & Measurable

Berarti Jelas & Terukur, seperti yang kita lihat dari apa yang dikatakan oleh ayah ketiga : “carilah ikan mas di sungai dekat perbatasan kampung kita, kembalilah sebelum senja, 3 ekor ikan mas ukuran 2 kg ayah pikir cukup untuk kita makan nanti malam”. Perintahnya sangat jelas dan terukur sehingga mempermudah sang anak untuk mencerna perintah tersebut.

3. Build a Motivation

Berarti menyisipkan motivasi saat kita mendelegasikan tugas kepada orang lain. Menarik apa yang diucapkan sang ayah : “ayah menganggap kau sudah mampu untuk bertanggung jawab terhadap keluarga, ayah berpikir kau mampu memenuhi harapan kami untuk mencarikan ikan untuk kita bakar nanti malam”. Mendelegasikan tugas sebaiknya diiringi dengan menanamkan kepercayaan kepada orang lain sehingga dia mengerjakan tugas tersebut dengan penuh kepercayaan diri dan motivasi untuk melakukan yang terbaik.

4. Strategic

Berarti menyampaikan perintahnya dalam sebuah perintah-perintah yang strategis. Sebagai contoh kita lihat apa yang terjadi pada anak kedua, dia sampai tiga kali berbalik karena perintah yang berubah-ubah. Perintah sebelumnya hanya ikan, ternyata menjadi ikan mas. Perintah ini selain tidak efisien juga berpengaruh terhadap psikologis orang yang menjalankan tugasnya terkait dengan apa yang dinamakannya kepuasan kerja, dia akan merasa pekerjaan yang sudah dilakukannya sia-sia.

Setiap manusia adalah berbeda sehingga kita tidak bisa menganggap semua orang sama dengan kita, karena itu pendelegasian tugas kita sebut sebagai sebuah seni, karena apa yang harus dilakukan ke masing-masing orang berbeda satu sama lain, harus dilakukan dengan perasaan & kepekaan. Selamat memainkan seni ini…!!

BEBEK BERTELUR EMAS

Seorang petani yang miskin memiliki sepasang bebek betina dan jantan yang dipeliharanya di rumah petaknya yang begitu sederhana. Petani miskin ini hidup bersahaja dan suka menolong tetangganya, karena kebaikannya suatu hari dia menemukan keajaiban pada bebek betinanya. Setiap hari petani miskin ini menemukan telur emas di kandang bebeknya. Hari demi hari berlalu, setiap hari sang petani selalu mengumpulkan telur emas yang dihasilkan sang bebek betina, sampai suatu saat timbul sifat keserakahan dalam diri sang petani. Ia berpikir mungkin telur-telur emas itu akan cepat terkumpul banyak apabila diambil langsung dari perut bebek miliknya. Keserakahan sang petani akhirnya mendorong sang petani untuk menyembelih bebek betina miliknya dan membuka isi perut bebek tersebut agar telur-telur yang ada dalam perutnya dapat diambil sekaligus untuk dijual. Namun, apa yang terjadi setelah bebek tersebut dipotong? Sang petani tidak mendapatkan apa-apa, dan telur yang biasa didapatkannya setiap hari tidak akan didapatkannya lagi.

Kenapa sang petani bertindak demikian? Apa yang ada dipikiran sang petani saat itu? Sang petani terjebak pada orientasi kepada hasil yang terlalu berlebihan. Sang petani kurang memperhatikan keseimbangan antara hasil produksi & faktor produksi. Apa yang terjadi ketika kita terlalu berorientasi terhadap hasil tanpa memperhatikan faktor-faktor penting yang menghasilkan produksi tersebut? Yang terjadi adalah seperti halnya bebek bertelur emas yang dipotong, akan berhenti berproduksi selamanya. Dalam bekerja mungkin terkadang kita lupa pada rekan-rekan kerja kita. Mereka adalah faktor produksi penting yang akan menghasilkan output yang akan menggambarkan kinerja tim kita. Berorientasi kepada hasil adalah suatu keharusan, tetapi yang lebih penting adalah menjaga keseimbangan antara hasil dan proses menghasilkannya.

Bagaimana menjaga keseimbangan antara hasil kinerja tim dan proses pembentukan hasil kinerja tersebut? yang paling penting untuk diperhatikan adalah treatment terhadap rekan kita dalam satu tim selama kita bekerja. Ada baiknya kita merujuk pada teori tingkat kebutuhan manusia (Hierarchy Needs Teory) menurut A.Maslow :

1. Phisiological Needs (Kebutuhan Fisiologis)

Kebutuhan ini adalah kebutuhan manusia paling dasar. Kebutuhan ini mencakup semua kebutuhan-kebutuhan fisik manusia, termasuk makan, minum, kebutuhan biologis dan kebutuhan lain yang lebih condong kearah kesejahteraan secara fisik. Karena ini merupakan kebutuhan tingkat dasar, maka biasanya orang-orang dengan intelektual terbatas dan kelas ekonomi bawah lebih condong berpikir untuk selalu memenuhi kebutuhan ini dibanding tingkat kebutuhan yang lain.

2. Safety & Security Needs (Kebutuhan akan rasa aman)

Kebutuhan ini adalah kebutuhan tingkat kedua, setelah kebutuhan fisiologis. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan akan perasaan aman baik secara fisik maupun secara mental.

3. Social Needs (Kebutuhan Sosial)

Kebutuhan ini adalah kebutuhan seseorang akan orang lain yang bentuk & sifatnya lebih cenderung imaginer (khayal). Kebutuhan ini meliputi kebutuhan kasih sayang, perhatian, cinta, pemahaman/pengertian, dan kebutuhan interpersonal lain.

4. Esteem Needs (Kebutuhan akan penghargaan)

Kebutuhan ini adalah kebutuhan seseorang akan penghargaan dari orang lain. Kebutuhan ini tidak bersifat fisik seperti uang, medali atau piala, tetapi lebih kepada perasaan menghargai dan memberikan tempat istimewa dalam berinteraksi dengan orang lain.

5. Self Actualization Needs (Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri)

Kebutuhan ini adalah kebutuhan manusia dalam tingkatan tertinggi. Kebutuhan ini meliputi keinginan untuk berprestasi, keinginan untuk memberikan manfaat bagi orang lain, keinginan untuk menunjukkan karakter & kapabilitasnya, keinginan untuk menampilkan secara maksimal seluruh kemampuannya. Orang-orang dengan intelektual tinggi dan tingkat ekonomi yang mapan biasanya cenderung berpikir untuk selalu memenuhi kebutuhan dalam tingkatan ini.

Teori Maslow ini bisa kita jadikan panduan untuk memberikan treatment pada rekan kerja kita. Perlakukan mereka seperti apa yang mereka butuhkan, supaya interaksi kita tidak hanya pada seputar pekerjaan; setiap bertemu yang terbayang hanyalah proposal, laporan, tugas-tugas; setiap berbicara tidak jauh dari pekerjaan sehari-hari; berilah warna dalam interaksi kita, berilah penyedap dalam suasana kerja kita dan buat kinerja kita meningkat tajam.

SERI PSIKOLOGI PERSUASI ( 1 ) - PRINSIP KONTRAS





Sebagai seorang pembujuk profesional, baik itu seorang pemasar, politisi, guru, advertiser, dll perlu untuk mempertajam kemampuan dalam melancarkan usaha nya untuk mempengaruhi orang lain. Robert B. Cialdini dalam bukunya yang berjudul The Psychology Influence of Persuasion memaparkan prinsip-prinsip jitu untuk mempengaruhi orang lain berdasarkan penelitian-penelitian yang ia lakukan bersama tim nya. Ia menyebut prinsip-prinsip ini dengan istilah senjata pengaruh.

Ada sebuah prinsip persepsi manusia yang disebutnya sebagai Prinsip Kontras. Yakni prinsip persepsi manusia yang mempengaruhi cara kita menilai dari perbedaan antara dua hal yang disodorkan kepada kita satu persatu. Seperti misalnya saat kita mengangkat sebuah benda, dengan terlebih dahulu kita mengangkat benda lain yang lebih berat, maka benda itu akan terasa lebih ringan dibandingkan jika kita mengangkatnya tanpa mengangkat benda lain yang lebih berat sebelumnya.

Cialdini melakukan percobaan kepada para mahasiswa dengan menggunakan instrument air dan suhu. Setiap mahasiswa mendapat kesempatan duduk di depan 3 wadah air, yang terdiri dari 1 air dingin, 1 air panas dan 1 air dengan suhu normal. Setiap mahasiswa diminta untuk mencelupkan sebelah tangan nya ke dalam air dingin dan sebelah tangan yang lainnya kedalam air panas dalam waktu yang bersamaan. Kemudian setelah beberapa menit, mereka diminta untuk mencelupkan kedua tangan mereka kedalam air dengan suhu normal secara bersamaaan. Apa yang terjadi? Ekspresi lucu segera terlihat dari wajah mereka. Walaupun kedua tangan mereka berada dalam satu wadah air yang sama, akan tetapi tangan yang sebelumnya dimasukkan kedalam air dingin merasa lebih panas, dan sebaliknya tangan yang sebelumnya dimasukan kedalam air panas merasa lebih dingin.

Prinsip kontras inilah yang akhirnya banyak digunakan oleh para penjual profesional. Keuntungan terbesar prinsip ini adalah bukan hanya karena ia bekerja dengan baik tetapi juga karena prinsip ini tidak terdeteksi oleh objek penjualan. Seorang sales property yang menjual rumah menggunakan prinsip ini kepada calon pembeli. Diawal pertemuan, ia selalu memperlihatkan rumah dengan kualitas buruk yang dimiliki perusahaan itu. Ketika ditanya tentang hal ini, ia berujar bahwa rumah itu sengaja dibuat bukan diniatkan untuk dijual kepada pelanggan, akan tetapi hanya untuk ditunjukkan kepada mereka. Ia menyatakan bahwa ia senang melihat mata para calon pembeli ”berbinar” ketika ia memperlihatkan rumah yang benar-benar ingin dijualnya kepada mereka setelah sebelumnya ia perlihatkan rumah berkualitas buruk untuk sekedar penawaran ”basa-basi” kepada mereka. ”Rumah yang saya incar untuk diperlihatkan kepada mereka menjadi benar-benar terlihat hebat setelah mereka terlebih dahulu melihat rumah dengan kualitas sangat buruk” katanya.

Seorang penjual mobil menerapkan prinsip ini dengan cara memajang mobil dengan harga sangat mahal di deret awal barisan mobil pada dealer yang dimilikinya. Kemudian ia memajang mobil-mobil berikutnya yang benar-benar ingin dijualnya pada deret berikutnya dengan harga normal. Para calon pembeli selalu beranggapan bahwa mobil dengan harga normal itu akan menjadi terasa sangat murah setelah mereka melihat mobil mahal terlebih dahulu.



Yang paling menarik adalah apa yang dilakukan oleh seorang siswi yang bersekolah jauh dari orang tuanya dengan mengirimkan surat berikut ini :

Ayah dan Ibu tersayang,

Saya mohon maaf karena sejak saya pergi untuk bersekolah, saya jarang menulis surat. Saya akan menceritakan kisah terbaru saya, tapi sebelum itu saya mohon agar kalian duduk terlebih dahulu. Kalian tidak akan dapat membaca lebih jauh kecuali jika kalian duduk sekarang, benarkan?

Baiklah, saya baik-baik saja saat ini. Retakan tempurung kepala dan gegar otak akibat saya meloncat melalui jendela asrama saat gedung tersebut terbakar beberapa saat setelah saya tiba, sudah jauh lebih sehat sekarang. Saya hanya menghabiskan dua minggu di rumah sakit dan saat ini sudah hampir dapat melihat dengan normal. Sakit kepala juga hanya sekali sehari menyerang saya. Untung kebakaran asrama dan lompatan saya disaksikan oleh seorang penjaga pompa bensin dekat asrama. Dia satu-satunya orang yang memanggil pemadam kebakaran serta ambulans. Dia juga mengunjungi saya di rumah sakit. Dan karena saya tidak memiliki tempat tinggal akibat terbakarnya asrama, dengan ramah ia menawarkan untuk berbagi apartemennya. Apartemen tersebut sebenarnya adalah kamar basement, tapi cukup baik. Dia adalah seorang pria yang sangat baik dan kami berdua saling jatuh cinta serta merencanakan untuk menikah. Kami belum menentukan tanggalnya, tapi pernikahan tersebut akan dilaksanakan sebelum kehamilan saya mulai tampak.

Ayah dan ibu tersayang, saat ini saya memang sedang hamil. Saya mengetahui betapa ingin nya ayah dan ibu menjadi seorang kakek dan nenek. Saya juga tahu bahwa ayah dan ibu akan menerima bayi tersebut dan memberikan nya cinta, kasih sayang serta perhatian sebagaimana yang ayah dan ibu berikan kepada saya sewaktu saya kecil. Satu-satunya factor yang menunda perkawinan kami adalah pacar saya memiliki infeksi kecil yang menghalangi kami untuk dapat melewati tes darah pranikah, dan kecerobohan saya membuat saya juga ikut tertular.

Sekarang setelah saya sampaikan semuanya, saya ingin mengatakan kepada ayah dan ibu bahwa sebenarnya tidak ada kebakaran asrama, tidak ada retak tulang tengkorak dan gegar otak, tidak ada kehamilan dan tidak ada infeksi. Saya hanya mendapatkan nilai “D” pada pelajaran sejarah dan nilai “F” pada pelajaran kimia, dan saya ingin ayah dan ibu melihat nilai tersebut dengan sudut pandang yang tepat.

Anakmu

Sharon

· Sharon memang gagal dalam pelajaran sejarah dan kimia, tetapi ia memperoleh “A” dalam psikologi.